Permainan lato-lato belakangan ini sangat disenangi oleh anak-anak usia sekolah, utamanya anak-anak Sekolah Dasar (SD) sederajat. Namun, beberapa hari terakhir muncul isu mengenai pelarangan anak sekolah untuk membawa dan bermain lato-lato di sekolah mereka pada beberapa daerah.
Lato-lato dianggap dapat berpotensi mencelakakan ketika dimainkan serta mengeluarkan bunyi yang mengganggu sekitar. Terkait dengan isu pelarangan itu, untuk di Kota Balikpapan sejauh ini Dinas Pendidikan belum ada membuat edaran ataupun instruksi terkait pelarangan membawa dan memainkan lato-lato di sekolah.
“Sampai saat ini Disdik belum mengeluarkan (edaran) larangan,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Purnomo saat dikonfirmasi, Selasa (10/1). Kalaupun ada sekolah yang melarang peserta didiknya membawa dan memainkan lato-lato di sekolah, lanjut Purnomo, berarti ada analisa tersendiri. Yang mungkin saja mengganggu proses belajar mengajar.
“Sekolah mungkin ada analisa tersendiri, jadi melarang muridnya membawa mainan itu,” ungkapnya. Purnomo mengimbau kepada anak didik di sekolah jika memang menyenangi bermain lato-lato silakan saja. Asal jangan mengganggu proses belajar mengajar di sekolah.
“Kalau dimainkan di luar aktivitas belajar mengajar atau saat jam istirahat maka bukan menjadi suatu masalah. Yang jadi masalah jika saat jam belajar atau saat kegiatan belajar mengajar dimainkan, itu enggak benar,” ucapnya. (Fredy Janu/Kpfm)
