Omzet Menurun, Pedagang Pasar Inpres Minta Biaya Retribusi Diturunkan

- Sabtu, 21 Januari 2023 | 13:17 WIB
RETRIBUSI: Para pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur meminta retribusi pasar diturunkan. Inzet Abidin. (Yudi Balpos)
RETRIBUSI: Para pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur meminta retribusi pasar diturunkan. Inzet Abidin. (Yudi Balpos)

Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur meminta agar besaran retribusi yang dikenakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan diturunkan.

Hal itu karena besaran retribusi yang dikenakan sebesar Rp 235 ribu cukup memberatkan. Para pedagang mengusulkan agar besaran retribusi pasar yang dikenakan dapat diturunkan sebesar 50 persen.

Salah seorang pedagang permata di Pasar Inpres, Abidin menyampaikan, bahwa omzet penjualan terus menurun selama beberapa tahun belakang ini. Kondisi ini juga diperparah dengan pandemi Covid-19.

"Jauh turunnya, jauh sekali, karena aku sudah merasakan sekitar tujuh tahunan lah, yang parahnya di tambah tiga tahun dikarenakan pandemi Covid-19 ini," katanya ketika diwawancarai wartawan, Kamis (19/1)

Dulu, kata dia, siklusnya itu banyak pengunjung yang datang membeli batu permata, sekarang tidak seperti itu lagi.

"Kalau dulu laris semua biar kerajinan batu, dulu aja tas-tas manik pasti di bawa orang lewat pesawat. Sekarang siapa lagi, karena pesawat sudah mahal, bagasi tambahnya lagi," terangnya.

"Kita kalau penjual dulu minimal paling rendah dari target 60 persen, untuk saat ini tidak ada lagi persen-persenan kalau dapat ya dapat kalau nggak ya nggak, yang penting bertahan sudah," ujarnya.

Dikatakannya, untuk peminat batu permata itu masih ada batu mulia, seperti blue safir, kecubung, dan merah ruby, tapi harga tidak bisa mahal kayak dulu lagi sampai jutaan. Untuk sekarang, sesuai bujet orang.

"Artinya sudah turun, pembeli sudah turun daya belinya tidak bisa lagi yang mahal hanya standar bawah aja, itu pun sudah susah juga," kata dia.

Oleh karena itu, dia mengharapkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan turut menurunkan retribusi pasar, yang dinilai Rp235 ribu cukup memberatkan di jaman sekarang.

"Itu belum beban sewa ruko. Kalau bagian yang di dalam mungkin Rp150 ribu. Tapi retribusi ini kita berharap ada kebijakan pemerintah minimal 50 persen kah," harapnya.

Begitu pula penjual batu permata lainnya, Syamsul Bahri mengaku hal serupa. Menurutnya pembeli yang berkunjung di Pasar Inpres Kebun Sayur ini lebih banyak dari laur daerah sebagai sovenir.

"Kalau berharap ke penduduk lokal susah mas, saya aja kalau ada pembeli misalnya dari Malaysia, saya tukarkan nomor sapa tau ada rekannya yang beli jadi tinggal kontak ke saya. Kalau dari pengunjung mungkin hanya lewat, jarang-jarang ada yang mau beli batu akik," pungkasnya (djo/han)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X