Dinas Kesehatan Kota Balikpapan akan memfokuskan sejumlah program untuk penanganan penyakit diabetes pada tahun 2023 ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarti yang akrab disapa Dio mengatakan bahwa upaya penanganan penyakit diabetes ini akan dimasukan setiap progam yang di Dinas Kesehatan.

“Langkah pertama kemarin kan itu konsolidasi perencanaan. Di internal Dinas Kesehatan sendiri dari bidang-bidang ini akan fokus ke diabet. Misalnya untuk bidang yang menangani promosi kesehatan , akan fokus untuk promosi diabet. Dan juga untuk bidang yang menangani obat-obatan dia akan fokus untuk diabet,” ujar Dio kepada wartawan di Balai Kota Balikpapan, Senin (6/2).

Untuk saat ini, pihaknya sedang melakukan konsolidasi dengan dinas-dinas lain seperti Dinas Pendidikan untuk menyusun program bagaimana jajanan-jajanan yang ada di kantin tidak banyak mengandung makanan yang manis.

Kemudian berkonsultasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM, agar bagaimana produk-produk makanan UMKM yang manis atau mengandung gula diberikan label. “Seperti obat diberi label merah, biru, dan hijau. Kayak tulisan less sugar gitu,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga akan berkonsolidasi dengan perhotelan restoran dan cafe.

“Contohnya banyak menjamur sekarang coffee shop, itu kopi yang ditawarkan mengandung tiga jenis, ada yang mengandung gula, ada yang less sugar dan no sugar. Jadi kita menjadi mengedukasi masyarakat bahwa pilihan itu ada, ayo kita promosikan ayo ngopi dengan les sugar. Karena hal ini berupa perilaku jadi susah,” terangnya.

Untuk memantau hasilnya, pihaknya akan menggandeng BPJS untuk melihat data pasien yang rawat inap, atau rawat jalan dengan diabetes sebagai indikatornya. “Karena warga kita kan 99% sudah tercover oleh BPJS. Jadi indikatornya nanti di situ,” tuturnya.

Di sisi lain rumah sakit dan apotek juga harus siap juga, kalau ketemu diabetes rumah sakit itu harus siap obat-obatannya, layanannya.

“Jadi sebenarnya ini kerja besar satu kota, tidak hanya di Dinas Kesehatan,” pungkasnya. (MAULANA/KPFM)