W (32) dan S (46) harus berurusan dengan hukum. Keduanya dibekuk oleh jajaran Polsek Balikpapan Utara karena terbukti melakukan aksi pencurian aki yang berfungsi mendeteksi gempa.
Kanit Reskrim Polsek Balikpapan Utara Iptu Sunar mengatakan, kejadian pada pada Jumat (17/2) malam sekira pukul 19.00 Wita di kawasan Jalan Soekarno Hatta Km 23, Karang Joang, Balikpapan Utara, tepatnya di gedung shelter BMKG Geofisika Stasiun III Balikpapan.
Saat itu kedua pelaku mencongkel pintu gedung yang terkunci. Kemudian mengambil barang-barang yang ada dalam gedung shelter berupa 12 unit baterai aki merek sonnenschein SB12V-185A dan satu buah solar controller type momingstar Prostar 15 M.
“Pelaku juga mengambil satu buah modem type evolution type X3, satu buah encorder camera M7014, satu buah switch type moxa EDS316 dan satu buah modem teltonika-Rut 955,” kata Iptu Sunar kepada wartawan, Minggu (26/2).
Aksi pencurian itu baru diketahui saat sinyal di Kantor BMKG Sepinggan, Balikpapan Selatan off. Selanjutnya petugas dari BMKG bersama teknisi melakukan pengecekan di TKP. Kaget bukan kepalang, mereka mendapati barang-barang sudah tidak ada di tempat.
“Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polsek Balikpapan Utara. Dari laporan itu kami melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan pelaku W dan S beserta barang bukti hasil kejahatan,” ungkapnya.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan Rasmid menjelaskan, aki tersebut berfungsi sebagai power peralatan pendeteksi gempa di wilayah Balikpapan. Atau untuk menghidupkan komponen sesmograf sebagai pencatatan getaran tanah dan mengaktifkan alat komunikasi.
“Otomatis kalau tidak ada aki semua peralatan di shelter itu mati. Dan akinya itu spesial, semuanya dikirim dari Jerman yang tahan lama. Jadi kualitasnya bagus. Dari kejadian ini kerugian mencapai Rp 170 juta,” ucapnya. (Fredy Janu/Kpfm)
