Kasus penyelewengan BBM bersubsidi jenis pertalite yang dilakukan oleh sopir truk tangki pada saat berlayar menggunakan kapal feri yang terjadi pada Kamis (3/30) lalu, dinilai cukup membahayakan. Pasalnya pengetapan pertalite oleh para sopir nakal tersebut dilakukan di atas kapal feri yang sedang berlayar di perairan Teluk Balikpapan. Hal tersebut sangat beresiko terjadinya kebakaran yang dapat menghanguskan kapal tersebut bersama penumpang lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh Dirpolairud Polda Kaltim Kombes Pol Donny Adtyawarman, SIK, M.SI, CHRMP.
“Yang dilakukan mereka sangat berbahaya, karena dilakukan di atas kapal yang sedang berlayar di laut,” ungkap Donny.
Meski keempat orang tersangka tersebut dalam pengakuannya mengatakan baru kali pertama melakukan aksi curang tersebut, namun Donny mengaku tidak mempercayainya 100 persen. Oleh karenanya tim penyidik akan terus mendalami sudah berapa lama sindikat ini menjalankan aksinya. Sebab aksinya terlihat sangat bersih dan rapi, dan dilakukan di saat jam khusus penyeberangan feri.
“Tersangka mengaku baru pertama kali, namun kami tidak percaya begitu saja. Karena jika dilihat aksi para tersangka cukup rapi, dan mereka melakukannya di saat jam khusus truk pengangkut BBM ke PPU dan Grogot,” tambah Donny.
Saat ini pihak kepolisian juga sedang mendalami apakah pihak kapal feri juga terlibat dalam aksi ini. Sebab aksi para tersangka hanya bisa dipantau dan disaksikan oleh para ABK kapal feri, sehingga tidak menutup kemungkinan ada tersangka lainnya.
“Tidak sampai di sini, kami juga terus mendalami pihak-pihak lain yang terlibat, dan kami juga mendalami keterlibatan pihak kapal feri, apakah terlibat atau tidak,” tandasnya. (moe/cal)