Peralihan musim hujan ke musim kemarau membuat terjadinya perubahan cuaca ekstrem di Kota Balikpapan.
Menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan, pada hujan yang mengakibatkan banjir di beberapa titik pada Rabu (8/3) sore karena intensitas curah hujan mencapai 24.8 mm.
"Curah hujan kemarin (Rabu,red) intensitasnya mencapai 24.8 mm, tetapi kami belum mengecek terkait durasi dari hujannya. Jika terjadi sekitar kurang lebih satu jam maka dapat dikatakan curah hujan sedang, sedangkan kalau hujan terjadi sekitar 24 jam maka dapat dikatakan curah hujan tinggi," ujar Diyan Novrida, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Balikpapan dikonfirmasi wartawan kemarin.
Dari pemantauan BMKG Balikpapan menyebutkan dalam beberapa hari kedepan intensitas curah hujan yang terjadi di Kota Balikpapan akan terjadi ringan hingga tinggi. "Karena saat ini sudah musim peralihan, maka akan lebih sering terjadi cuaca ekstrem, dari yang tadinya panas lalu tiba-tiba bisa hujan ekstrem dengan intensitas ringan hingga lebat dan juga disertai petir dan angin kencang," ujarnya.
BMKG Balikpapan pun memperingatkan masyarakat terhadap perubahan musim peralihan yang cukup cepat dengan selalu waspada terhadap petir dan angin kencang yang akan berlangsung hingga tiga hari kedepan.
"Kalau puting beliung kami belum pernah mendapat laporan di Balikpapan, bukan puting beliung tapi waspadai saja angin kencang karena sifatnya sesaat dan juga terjadinya sambatan petir," tutupnya.
Akibat hujan Rabu terjadi banjir di beberapa titik kawasan Balikpapan, mulai jalan MT Haryono, Jalan Zainal Arifin (Beller), juga Perum Wika, jalan depan Pasar Segar, Kampung Timur Gunung Samarinda, juga beberapa kawasan lainnya. (bp-02/han)