Masyarakat Kalimantan Timur tentunya mendapatkan kebanggaan tersendiri dengan rencana pembangunan IKN Nusantara. Sebab pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan memicu pertumbuhan ekonomi di daerah.
Namun, ada beberapa hal yang juga menjadi kekhawatiran ketika ibu kota negara dipindahkan ke Kaltim. Diantaranya ancaman lonjakan jumlah penduduk dan bakal timbulnya masalah kemacetan. Khususnya bagi Kota Balikpapan yang menjadi wilayah penyangga ibu kota negara.
Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Syukri Wahid mengaku, bahwa membuat monorel atau jalan tepi pantai dapat atasi perkembangan arus lalu lintas di kawasan Balikpapan Timur yang kian pesat.
Ini disampaikan karena pelebaran jalan 2-3 meter di kawasan Balikpapan Timur dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kaltim tidak memberikan solusi.
Dia mengatakan, bahwa semenjak ada jalan tol di pintu Gerbang Tol Manggar kemungkinan besar volume kendaraan semakin banyak.
"Menurut saya kalau diwacanakan saja dari sekarang semacam monorel canggih dari bandara, mengapa tidak. Sebab tidak ada yang mustahil," kata Syukri kepada wartawan, Rabu (15/3)
Ia menyampaikan, bahwa jalur jalan monorel bisa dari Teritip-Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) -Klandasan-Kebun Sayur Balikpapan Barat jalur itu bisa saja diwujudkan dan jalan akan panjang.
"Karena kalau kita melihat jalan tol sekarang itu tidak krodit, sekarang itu kan, pelebaran sudah 2-3 meter kiri dan kanan. Tapi masa yang mau disingkirkan tiangnya tidak, pohonnya tidak," terangnya.
Sebab itu, dirinya meminta pemerintah untuk mewacanakan secara radikal. Menurutnya, secara radikal itu bisa jalan tepi pantai atau konsep monorel. Sehingga bisa dipikirkan dan dimulai dari sekarang. (rab/han)