Hujan yang mengguyur Kabupaten Paser Selasa (14/3) malam hingga subuh telah menyebabkan jalan antar Desa Lambakan dan Desa Perkuwen Kecamatan Longkali putus akibat longsor.
Kepala Desa Lambakan, Firdaus mengatakan, longsor itu merupakan satu-satunya jalan penghubung kedua desa tersebut yang dilintasi warga untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
"Jalan itu berada di lereng bukit dan merupakan jalur utama. Jadi tidak ada jalan lainnya," kata Firdaus kepada media ini, Rabu (15/3).
Karena tidak ada jalan alternatif lainnya yang dapat dilalui warga sehingga ia bersama warga desa berinisiatif untuk bergotong-royong membuat jembatan darurat dari bahan kayu. Dengan terbatasnya bahan baku, jembatan darurat ini hanya bisa dilewati kendaraan roda dua saja.
"Untuk sementara hanya bisa dilalui roda 2 saja karena sifatnya darurat dengan bahan seadaanya," akunya.
Firdaus berharap kepada Pemerintah Kecamatan serta Pemkab Paser bisa segera membantu menyelesaikan permasalahan ini dengan cepat, atas kejadian ini ia juga bakal segera melaporkan kepada dinas terkait prihal kejadian ini.
"Setidaknya Pemkab bisa membantu membuat jembatan darurat yang lebih layak karena ini akses satu-satunya bagi warga kami,"akunya.
DINSOS SALURKAN BANTUAN
Sementara itu, Dinas Sosial (Dinsos) Paser mulai menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir, terutama ribuan kepala kelaurga (KK) di Kecamatana Long Kali.
Kepala Dinsos Kabupaten Paser, Abdul Kadir mengatakan, saat ini, pihaknya telah menyalurkan bantuan logistic dan bahan pokok kepada warga yang terdampak banjir di Kecamatan Long Kali dan Muara Komam.
"Jadi saat ini kami dari Pemkab Paser telah menyalurkan bantuan di Kecamatan Long Kali yang mengalami banjir cukup parah," kata Abdul Kadir, Kamis (16/3).
Lanjut Abdul Kadir, bantuan diberikan ke pihak Kecamatan setelah itu pihak Kecamatan menyalurkan ke masyarakat yang terdampak. Bantuan berasal dari APBD dan APBN itu diberikan hanya satu kali saja, diperkirakan bisa bertahan untuk konsumsi selama satu minggu. Dinsos juga mendirikan dapur umum untuk mengolah bantuan bahan pokok tersebut menjadi makanan siap saji yang kemudian dibagikan kepada warga terdampak.
"Ada dapur umum yang didirikan, setelah dimasak nanti ada pihak BPBD yang membagikan ke rumah-rumah warga," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Long Kali, M Arfah mengatakan, dari total 22 desa di Kecamatan Long Kali, terdapat 15 desa yang terdampak dengan data korban hingga hingga kini yang terdata sebanyak 1.100 KK.
"Sementara yang sudah terdata 1.100 KK dan sampai saat ini kami masih terus mendata berapa banyak KK yang terdampak banjir ini," jelasnya.(tom/vie)