Banjir yang menggenangi wilayah Kecamatan Long Kali dan Muara Komam membuat aktivitas sekolah di wilayah tersebut disarankan diliburkan sementara.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser, M Yunus Syam, pihaknya prihatin atas peristiwa banjir tersebut. Untuk itu, dirinya menyarankan agar aktifitas kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah diliburkan sementara.
"Jika kondisinya sangat membahayakan keselamatan guru dan siswa, kami sampaikan kepada Kepseknya sebaiknya diliburkan," kata Yunus Syam, kepada media ini, Kamis (16/3).
Dengan adanya kejadian tersebut lanjut M.Yunus Syam, tidak ada cara lain selain meliburkan KBM dalam kondisi yang darurat seperti ini. Ia berharap banjir yang meredam beberapa desa hingga menyebabkan rumah dan fasilitas sekolah tenggelam segera surut.
"Untuk mereka yang terdampak tidak ada pilihan lain harus kita liburkan, semoga cepat surut,"harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaam SMP Disdikbud Paser, Agus Wintoro mengaku, belum menerima data pasti berapa jumlah sekolah yang terdampak banjir.
"Untuk laporan secara khusus berapa jumlah sekolah yang terdampak belum masuk, saat ini kami terus proses mendata," akunya.
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di Kecamatan Long Kali, Muara Komam dan Muara Samu pada semester genap 2022/2023, sebanyak 59 SD negeri dan swasta, 17 SMP negeri dan swasta, dengan jumlah keseluruhan 76 sekolah.
Dari 31 sekolah SD Negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Long Kali sebanyak 3.203 peserta didik, 263 guru, dan 62 pegawai atau tendik. Selanjutnya dari 11 SMP terdapat 1.041 siswa dan 114 guru. Ditambah lagi, dari 18 SD yang ada di Kecamatan Muara Komam terdapat 1.358 siswa, guru 140, dan empat SMP terdiri dari 252 siswa dan 31 guru. Sementara di Kecamatan Muara Samu terdapat dua SMP dan 10 Sekolah Dasar, masing-masing terdapat 254 siswa dan 21 guru SMP, 939 siswa dan 60 guru SD. (Tom)
