Berhasil Turunkan Emisi Gas Kaca, Kaltim Dapat Insentif Rp 260 Miliar

- Jumat, 24 Maret 2023 | 10:34 WIB
RAKOR PAGU ANGGARAN: Rakor penyampaian Pagu Anggaran dan Persiapan Asistensi Rencana Kerja digelar digelar terkait pencairan dana insentif Rp 260 miliar dari Bank Dunia (World Bank)RAKOR PAGU ANGGARAN: Rakor penyampaian Pagu Anggaran dan Persiapan Asistensi Rencana Kerja digelar digelar terkait pencairan dana insentif Rp 260 miliar dari Bank Dunia (World Bank)
RAKOR PAGU ANGGARAN: Rakor penyampaian Pagu Anggaran dan Persiapan Asistensi Rencana Kerja digelar digelar terkait pencairan dana insentif Rp 260 miliar dari Bank Dunia (World Bank)RAKOR PAGU ANGGARAN: Rakor penyampaian Pagu Anggaran dan Persiapan Asistensi Rencana Kerja digelar digelar terkait pencairan dana insentif Rp 260 miliar dari Bank Dunia (World Bank)

Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Biro Ekonomi Setdaprov Kaltim menggelar rapat koordinasi (rakor) Penyampaian Pagu Anggaran dan Persiapan Asistensi Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah RKA SKPD Tahun Anggaran 2023 Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) FCPF-CF, bertempat di Ruang Daya Taka Lt.3 Kantor Gubernur, Senin (20/3).

Dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim Ir EA Rafiddin Rizal serta pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim dan OPD terkait.

Kepala Biro Ekonomi Iwan Darmawan menyampaikan, dalam waktu dekat ini dana insentif program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) akan segera cair.

"Karena dari Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan World Bank sendiri mengharapkan setelah dana ini cair ke kita dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kegiatan sebagaimana yang sudah disepakati dalam rencana kerja," ucapnya saat memimpin rapat.

Kemudian, pihaknya dengan beberapa OPD terkait  untuk meminta penjelasan terkait mekanismenya mulai dari prosesnya dan lain lain.

"Karena secara aplikasi dan sistem ini akan menambah anggaran, bagaimana prosesnya dari mulai perencanaan. Tak kalah pentingnya juga bisa dilaksanakan sesegera mungkin sesuai dengan target yang direncanakan," ujarnya.

Iwan menambahkan sebagai informasi  bahwa nilai yang diterima kemungkinan akan bertambah namun masih menunggu kepastian dari World Bank terhadap hasil evaluasi atas nilai penurunan emisi yang bisa dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim.

Diketahui, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendapatkan insentif Rp 260 miliar dari Bank Dunia. Dana itu diberikan karena daerah ini dinilai berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK), melalui program REDD+ dan Forest Carbon Partnership Facility (FCPF-Carbon Fund).

Kalimantan Timur dinilai berhasil menurunkan emisi karbon sekitar 30 juta ton CO2 equivalent dan yang dilakukan penilaian oleh Bank Dunia adalah sebesar 22 juta ton CO2 equivalent. Dana insentif Rp 260 miliar itu akan disalurkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. (*/rey/pt/ono)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X