Setelah sempat ditutup selama hampir 10 tahun, akses jalan yang menghubungkan perumahan Wika dan Perumahan Pemda kembali dibuka, Selasa (28/3/2023). Hal tersebut dilakukan untuk menyikapi masalah kemacetan yang terjadi akibat kegiatan pengerjaan proyek pengendali banjir DAS Ampal, yang menutup akses Jalan MT Haryono tepatnya di depan Global Sport.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Rafiudin menjelaskan, berdasarkan hasil pertemuan antara warga semua sepakat untuk membuka akses jalan. Ia menargetkan, hari ini selesai untuk pembongkaran tembok, sehingga jalan bisa dilewati. Tapi kalau memang tidak memungkinkan akan dibuka mulai besok Rabu, 29 Maret besok.
Kemudian, untuk akses jalan ini minimal untuk R4 dan hanya menggunakan 1 arah dari Balikpapan Baru menuju Wika. “Semua fasilitas yang ada di sini akan diakomodir oleh teman- teman DPU. Dan untuk jam dibukanya jalan itu dimulai dari pukul 06.00 pagi, sampai dengan pukul 19.00 Wita malam. Yang nantinya akan dijaga oleh teman -teman Dishub untuk melakukan pengamanan dan pengaturan lalu lintas,” jelasnya.
Diakuinya, saat ini masih ada manhole yang terbuka, sehingga pihaknya mengupayakan untuk ditutup sementara dan mudah-mudahan jalan ini bisa dibuka.
“Ada 8 titik menghole yang akan kami tutup dulu mudah-mudahan ini selesai dan bisa kita segera buka akses jalannya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RT 15 Slamet Iman Santoso pada prinsipnya mendukung dibukanya akses jalan koneksi antara Perumahan Wika dan Perumahan Pemda.
Hal ini dilakukan guna mengurangi kepadatan lalu lintas di Jalan Ruhui Rahayu, akibat penutupan jalan di Global Sport.
Akan tetapi yang tak kalah penting, ia tegaskan, dalam hal ini dia menilai PT Fahreza Duta Perkasa harus memiliki tanggung jawab yang sama.
“Kami kalau untuk kebaikan bersama tidak menolak. Tapi paling tidak infrastruktur itu harus dibenahi dengan baik, agar tidak membahayakan pengguna jalan,” ujarnya.
Dia menambahkan, PT Fahreza Duta Perkasa yang membangun drainase belum melengkapi manhole dengan penutup. Selain itu material sisa pembangunan juga belum dibereskan.
“Ke depan kami harapkan ada tanggungjawab dari PT Fahreza Duta Perkasa untuk segera menyelesaikan persoalan DAS Ampal. Artinya selesai dulu apa yang menjadi tanggung jawabnya, jangan kami yang menjadi korban,” tandasnya. (MAULANA/KPFM)