Jumlah anak jalanan (anjal) di Balikpapan pada bulan Ramadan kembali marak di seputaran ruko Balikpapan Baru dan beberapa minimarket Balikpapan.
Kondisi ini tentunya menjadi keprihatinan sejumlah pihak, dan juga perhatian Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan, terutama keberadaan mereka bukanlah warga Balikpapan, tetapi dari luar.
Untuk itulah menurut Plt Kepala Dinsos Balikpapan, Dra Mufidah Hayati pihaknya terus melakukan langkah-langkah yang cepat untuk menangani anjal dan lainnya yang meresahkan di Balikpapan.
"Ketika Satpol-PP mengamankan mereka, lalu dari Dinsos melakukan tindakan karantina untuk diberikan sosialisasi selama tiga hari agar tidak turun kembali ke jalan menjual tisu atau meminta-minta," kata Mufidah kembali.
Mufidah menjelaskan ada puluhan anjal dan orang tuanya yang terdata di Dinsos saat mereka terjaring, dan pihaknya memberikan sosialisasi agar mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih baik.
"Saran saya masyarakat Balikpapan tidak memberikan uang kepada mereka, namun mungkin karena mayarakat karena melihat kasihan. Apalagi ini bulan puasa tentu sulit untuk menahan karena berbagi di bulan puasa berlomba-lomba mencari pahala, tapi sebaiknya jangan memberi uang supaya kedepan anjal ini tidak ada lagi di Balikpapan," tuturnya.
Dari hasil data yang Dinsos ungkap, anak-anak yang turun ke jalan hanya ikut-ikutan teman karena merasa bosan di rumah dan ingin membantu orang tua, faktanya seperti itu."Kalau menjurus eksploitasi anak kami akan dalami terlebih dahulu," pungkasnya.(oky/han)
