Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim menyebutkan bahwa dari hasil Survei Konsumen (SK) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada April lalu mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian Kaltim tetap kuat.
"Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mencapai 132,6, atau berada di atas zona optimis (>100). Berdasarkan komponen pembentuk, IKK yang tetap kuat bersumber dari Indeks Ekonomi Saat ini (IKE) sebesar 127,0 dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 138,2," jelas Kepala BI Perwakilan Kaltim Ricky Perdana Gozali dalam rilisnya kemarin.
Menurut Ricky kembali, bahwa keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian saat ini di Kalimantan Timur sebagaimana ditunjukkan oleh IKE berada pada zona optimis sebesar 127,0.
"Hal tersebut bersumber dari optimisme akan indeks ketersediaan lapangan kerja saat ini sebesar 136,0, indeks penghasilan saat ini sebesar 125,5, dan indeks pembelian barang tahan lama dengan capaian 119,5," sebut Ricky kembali.
Apalagi dengan terjaganya indeks ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan didorong oleh pemulihan kondisi ekonomi pascapandemi.
Lebih lanjut, indeks pembelian barang tahan lama yang masih kuat didorong oleh peningkatan belanja barang elektronik, serta belanja furnitur dan perabotan rumah tangga.
"Sejalan dengan IKE, ekspektasi konsumen ke depan di Provinsi Kalimantan Timur juga terpantau masih tetap kuat sebesar 138,2. Hal tersebut bersumber dari ekspektasi konsumen terhadap penghasilan, kegiatan usaha, dan ketersediaan lapangan kerja yang masing-masing tercatat sebesar 132,0, 136,0, dan 146,5," paparnya.
Sehingga ekspektasi positif konsumen terhadap penghasilan didorong oleh perkiraan peningkatan omzet dan upah. Sementara itu, kuatnya ekspektasi konsumen terhadap kegiatan usaha didorong oleh stabilitas harga dan peningkatan subsidi/insentif pemerintah.
"Ekspektasi ketersediaan lapangan kerja juga tetap terjaga didorong oleh prakiraan perbaikan kondisi ekonomi ke depan dan peningkatan proyek pemerintah atau swasta," jelasnya.
Apalagi optimisme konsumen tersebut diharapkan mampu diimbangi kondusivitas perekonomian Kaltim melalui pembangunan ekonomi yang menyeluruh untuk Kalimantan Timur yang lebih berdaulat. (*/han)