Bangkai seekor penyu hijau ditemukan dalam kondisi membengkak di Pantai Benua Patra, Selasa (16/5) pagi.
Bangkai satwa dengan nama ilmiah Chelonia mydas tersebut kali pertama ditemukan oleh Kushardiyanto Priyoredjo, pengelola salah satu kafe di Pantai Benua Patra dalam kondisi telentang di pinggir pantai.
Saat ditemukan, satwa dilindungi tersebut dalam kondisi terjerat tali seperti jaring dengan pemberat batu di sirip bagian kiri depannya. “Kalau asumsi kami itu jaring rumpon yang diberi pemberat,” kata pria yang juga merupakan pegiat lingkungan ini.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah 3 Balikpapan BKSDA Kaltim melalui Pengendali Ekosistem Hutan Muda Posda Gressya Sitompul mengaku belum menerima laporan soal adanya temuan bangkai penyu hijau di Pantai Benua Patra tersebut.
Namun dia memastikan bahwa penyu hijau merupakan satu dari 7 jenis penyu yang statusnya dilindungi. “Kami meminta jika ada masyarakat yang menemukan satwa dilindungi untuk melaporkan ke call centre kami di 081255484404,” kata dia.
Gressya mengatakan, kawasan Teluk Balikpapan sejatinya bukan merupakan habitat berkembang biak bagi penyu hijau. Penyu hijau dan penyu sisik biasanya hanya melintas di kawasan Teluk Balikpapan.
“Mereka (penyu hijau dan sisik) bertelurnya di kawasan Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau. Di kawasan Teluk Balikpapan, mereka biasanya hanya melintas,” kata dia kepada Prokal.co, Jum’at (19/5) pagi. (hul/prokal)
