Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan secara terbuka daftar calon sementara (DCS) anggota DPRD kota Balikpapan pada Pemilu 2024. Seperti apa potret partai politik dan calon wakil rakyat yang akan kita pilih?

===========

SATU tahapan pencalonan anggota DPRD Kota Balikpapan menuju pemilu legislatif 14 Februari 2024 telah terlewati. Kini publik sudah mengetahui siapa saja calon anggota DPRD Kota Balikpapan yang akan berkompetisi.  Ini setelah KPU Kota Balikpapan mengumumkan daftar calon sementara (DCS) anggota DPRD Balikpapan pada Pemilu 2024.

Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha menjelaskan secara nasional Pemilu 2024 diikuti oleh 18 partai politik, dan enam partai lokal di Daerah Istimewa Aceh. Dari 18 parpol peserta Pemilu 2024 dan melihat jumlah penduduk kota Balikpapan pada rentang 500.000 – 1 juta penduduk, 45 kursi DPRD Kota Balikpapan akan diperebutkan oleh para calon anggota legislatif (caleg).

“Nah, 18 parpol itu diberikan hak untuk mencalonkan calegnya di setiap dapil sesuai dengan jumlah kursi dapil. Apabila 18 parpol tadi mencalonkan semuanya, di Balikpapan akan ada 810 bacaleg,” jelas Noor Thoha dalam podcast “Pojok Bahasan Balikpapan Pos” (PASBOS) yang dipandu langsung oleh Direktur Balikpapan Pos Ajid Kurniawan, Sabtu (19/08).

Ketika KPU membuka pendaftaran bacaleg parpol, lanjut Noor Thoha, jumlah bacaleg yang masuk ke KPU ada sebanyak 704 orang. Jumlah tersebut kemudian berkurang menjadi 650 caleg setelah dilakukan verifikasi administrasi.

“Faktor bacaleg yang gugur sebagian besar karena tidak memperbaiki kekurangan administrasi. Ada juga karena tidak terpenuhinya syarat,” ujar Noor Thoha.

Setelah DCS diumumkan, tahapan selanjutnya yakni KPU memberikan ruang kepada publik untuk memberikan tanggapan atau aduan terhadap para caleg. Sesuai jadwal, publik dapat memberikan tanggapannya dari tanggal 19 Agustus sampai dengan 28 Agustus 2023.

Bagaimanapun, kata Noor Thoha, KPU secara administrasi sudah mencermati dokumen para caleg. Namun ada sisi-sisi lain di mana KPU tidak bisa menjangkaunya. Misalnya, ada caleg yang melakukan perbuatan tercela, atau berdasarkan putusan pengadilan pernah dipenjara, atau ada dugaan dokumen-dokumen semisal ijazah yang tidak asli.  

“Ada hal di luar jangkauan KPU. Karenanya kami minta masukan dari masyarakat. Setelah masa sanggah berakhir, tanggapan dari masyarakat akan kami konfirmasi kepada parpol. KPU akan meminta verifikasi dan klarifikasi kepada parpol atas tanggapan masyarakat tersebut,”

Menurut Noor Thoha, masyarakat yang memberikan tanggapan atau aduan terhadap caleg harus melengkapinya dengan identitas dan menyertakan dokumen terkait hal yang diadukan.

“Identitas diri itu ‘kan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Jangan sampai menimbulkan fitnah karena melapor tanpa identitas. Jangan khawatir, KPU menjamin kerahasiaan nama pemberi tanggapan dan pasti akan kami tindak lanjuti,” tegasnya.

Merespons adanya satu parpol peserta Pemilu 2024 yang nihil caleg, Noor Thoha menduga persoalan internal partai menjadi penyebabnya. Karena kepengurusan sering berganti,  kesungguhan dalam penjaringan bakal caleg tidak dilakukan.

Noor Thoha menegaskan pada setiap tahapan KPU aktif memberikan sosialisasi kepada partai-partai. Namun diakuinya, cukup banyak partai yang tidak hadir.

“Akhirnya seperti ini. Bayangkan, parpol sudah dibuat sedemikian rupa rumitnya, tapi giliran pencalegan tidak menghadirkan caleg. Tentu hal ini kami sesalkan,” ujarnya.

Meski partai tersebut tidak memiliki caleg, sambung Noor Thoha, partai tanpa caleg tersebut tetap dimasukkan ke  dalam surat suara. “Kami mengapresiasi partai-partai yang telah mengawal tahapan pencalonan anggota DPRD sampai selesai,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, jurnalis senior di Balikpapan Sugito menilai KPU Balikpapan telah menjalankan proses dan tahapan pemilu 2024 dengan sangat baik.

“Siapa pun yang telah masuk dalam daftar calon sementara patut diapresiasi. DCS dan DPT itu kan menjadi domain partai. Jadi bergantung pada parpol,” ujarnya.

Ia melihat euforia parpol dan caleg di Balikpapan dalam menyambut pesta demokrasi pemilu 2024 sangat luar biasa. Sebagai warga masyarakat, ia berharap kondusifitas kota Balikpapan tetap terjaga.

“Berkampanyelah  secara simpatik. Tidak perlu melakukan hoax di media sosial Jika memang populer dan elektabilitasnya baik, lalu dibarengi dengan cara dan strategi yang baik pula, yakinlah akan terpilih,” ucapnya.

Menurutnya sistem proporsional terbuka pada Pemilu 2024 menuntut setiap caleg tidak hanya setia kepada partai, tetapi juga setia kepada konstituen. Bentuk kesetiaan terhadap konstituen tersebut yakni mendekatkan diri kepada masyarakat. “Kalau konstitituen tidak digarap, ya pasti akan ditinggal,” ujarnya.

Ia mengingatkan agar para caleg berhati-hati dalam bermedia sosial. Jangan sampai ketikan jari di media sosial menimbulkan persoalan hukum yang bisa menghambat proses pencalegan. “Berkontestasilah secara BAIK, yakni bertanggung jawab, aman, inspiratif, dan kreatif,” pungkasnya memberikan tips. (jid)