Kondisi kekeringan yang terjadi akibat dampak El Nino telah menyebabkan produksi beras di sejumlah wilayah. “Kita biasanya dua kali panen tapi dengan kondisi kekeringan saat ini sepertinya tahun ini tidak bisa dua kali,” kata Kepala Dinas Pangan Peternakan dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih ketika diwawancarai wartawan, Rabu (13/9/2023).
Ia menjelaskan, bahwa kondisi kekeringan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir tidak berdampak pada kondisi pertanian yang ada di Kota Balikpapan. Karena saat ini, para petani sudah melakukan panen dan belum melakukan penanaman karena kondisi sekarang sedang kering.
Ia menuturkan, untuk saat ini lokasi pertanian padi itu ada di kawasan Kelurahan Teritip, yang satu-satunya untuk sentra produksi beras. Sehingga kami sangat tergantung pasokan dari daerah lain. “Kalau hasil produksi dari petani kami di teritip itu cuman habis ketika dijual di fi kawasan teritip, Karena luasannya hanya berkisar 21 hektar,” ucapnya.
Hasil produksi dari kawasan pertanian padi di Teritip ini hanya mencukupi tidak sampai dari 10% dari jumlah kebutuhan beras yang ada di kota Balikpapan.
“Kalau dari data BMKG kita tidak terdampak El Nino, tapi kekeringannya itu ada,” terangnya.
(MAULANA/KPFM)
Kondisi kekeringan yang terjadi akibat dampak El Nino telah menyebabkan produksi beras di sejumlah wilayah. “Kita biasanya dua kali panen tapi dengan kondisi kekeringan saat ini sepertinya tahun ini tidak bisa dua kali,” kata Kepala Dinas Pangan Peternakan dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan Sri Wahyuningsih ketika diwawancarai wartawan, Rabu (13/9/2023).
Ia menjelaskan, bahwa kondisi kekeringan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir tidak berdampak pada kondisi pertanian yang ada di Kota Balikpapan.
Karena saat ini, para petani sudah melakukan panen dan belum melakukan penanaman karena kondisi sekarang sedang kering.
Ia menuturkan, untuk saat ini lokasi pertanian padi itu ada di kawasan Kelurahan Teritip, yang satu-satunya untuk sentra produksi beras. Sehingga kami sangat tergantung pasokan dari daerah lain.
“Kalau hasil produksi dari petani kami di teritip itu cuman habis ketika dijual di fi kawasan teritip, Karena luasannya hanya berkisar 21 hektar,” ucapnya.
Hasil produksi dari kawasan pertanian padi di Teritip ini hanya mencukupi tidak sampai dari 10% dari jumlah kebutuhan beras yang ada di kota Balikpapan.
“Kalau dari data BMKG kita tidak terdampak El Nino, tapi kekeringannya itu ada,” terangnya.
(MAULANA/KPFM)