TARAKAN – Pembangunan Science Techno Park (STT) yang berlokasi di Universitas Borneo Tarakan (UBT) sudah rampung. Namun, sampai kemarin belum dimanfaatkan.
Itu juga dibenarkan Rektor UBT Adri Patton. Menurut mantan Sekretaris Kabupaten Malinau ini, pengoperasiannya masih kekurangan peralatan pendukung.
“Masih kurang peralatan lab-nya,” ujar Adri Patton, Rabu (23/1).
Untuk memenuhi kekurangan tersebut, pihaknya berencana mengajukan permohonan bantuan ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), serta Pemprov Kaltara.
Khusus permohonan bantuan ke Pemprov Kaltara, karena keberadaan Science Techno Park dimanfaatkan dalam rangka pengembangan ekonomi menengah di Kalimantan Utara.
“Sehingga nanti kita sebagai lembaga universitas yang memenej, menjalankan itu akan bekerja sama dengan Pemprov Kaltara yang dipimpin langsung oleh Pak Gubernur, yang bekerja sama dengan seluruh kabupaten dan kota,” ujarnya.
Untuk pengembangan sektor ekonomi masyarakat menengah, kata dia, disesuaikan dengan potensi masing-masing daerah. Misal, di Tarakan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha rumput laut ataupun ikan tipis.
“Sistem packing-nya biar enggak keluar baunya. Terus bisa tahan lama dan sebagainya. Ya, kita melakukan pemberdayaan masyarakat ekonomi menengah,” ujarnya. (mrs/fen)