Halaman Museum Samarinda Mendadak Ramai

- Senin, 18 Maret 2019 | 10:48 WIB

SAMARINDA. Kasus kenakalan remaja perlu mendapat perhatian khusus oleh semua pihak. Salah satu cara terampuh membendung adalah pendidikan di lingkungan keluarga.
Penjelasan itu dipaparkan saat kegiatan Ngobrol Bareng pemuda Al Kahfi (Ngopi) di Halaman Museum Samarinda, Sabtu (16/4) lalu. Rudini Pramuka pun hadir sebagai pemateri. Tampil santai dengan topi di depan panggung,  Rudini cukup mengundang perhatian di samping materi ceramahnya. Ia percaya diri menyampaikan materi kepada para peserta yang dominan remaja usia sekolah  dan mahasiswa semester awal.
"Kok tempatnya di museum? Sebab di sini adalah pusat, masih bisa dijangkau orang-orang," tutur Rudini.
Materi ceramah yang ia sampaikan pun tidak terlalu berat. Menyesuaikan dengan audiens atau peserta. Rudini lebih banyak menyampaikan persoalan yang lebih banyak menyentuh remaja. Mulai dari jenis kenakalan remaja yang berujung pada penyalahgunaan narkoba hingga seks bebas.  Titik persoalan menurut dia karena kurangnya pembinaan kepada remaja sejak di lingkungan keluarga. "Pembekalan paling penting adalah akhlak yang didapat dari orang tua dan lingkungan keluarga," tegas Rudini.
Orangtua lanjutnya tidak hanya sekadar memberi nasihat atau menyuruh tapi juga harus memberikan contoh atau suri tauladan.
Rudini menambahkan  membina anak muda bukan perkara mudah. Tugas dari orang-orang sepertinya yang punya tanggung jawab untuk menghampiri. "Berceramah tidak hanya di masjid tapi di luar itu. Kalau orang ke masjid sudah pasti baik, tapi kalau mengajak ke masjid itu yang susah," imbuhnya.
Pendekatannya pun harus berbeda tergantung siapa yang didekati. Pendekatan dengan berceramah kepada komunitas punk lanjutnya pasti berbeda.  
"Jadi sekarang harus jemput bola, dekati si subjek," sambung dia.
Karena alasan itu pula ia memilih berceramah dengan metode berbeda yakni di luar masjid.
"Kami pakai sound sistem. Meski pun orang-orang tidak hadir, minimal mereka mendengar," jelas Rudini.  
Terpisah, Ketua Panitia Ngopi, Robi Adhitya mengaku kegiatan tersebut berlangsung sebulan sekali di Halaman Museum Taman Samarendah.
"Kalau hujan baru pindah ke belakang," katanya.
Untuk sementara kegiatan diagendakan sebulan sekali di pekan kedua.
"Tapi ke depan kami targetkan bisa berjalan rutin setiap pekan sekali," tambahnya.
Kegiatan Ngopi sendiri sudah berlangsung dua kali. Kegiatan itu juga berkolaborasi dengan penyanyi solo cilik asal Kota Tepian, Alunan Melody. "Kami kolaborasi dengan dia untuk hiburan di awal," tutup Robi. Kegiatan pun ditutup dengan suguhan cemilan dan kopi hitam manis panas. (cyn/nha)

Editor: rusli-Admin Sapos

Rekomendasi

Terkini

Penerimaan Polri Ada Jalur Kompetensi

Jumat, 19 April 2024 | 14:00 WIB

Warga Balikpapan Diimbau Waspada DBD

Jumat, 19 April 2024 | 13:30 WIB

Kubar Mulai Terapkan QR Code pada Pembelian BBM

Jumat, 19 April 2024 | 13:00 WIB

Jatah Perbaikan Jalan Belum Jelas

Jumat, 19 April 2024 | 12:30 WIB

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB
X