TARAKAN – Partai politik masih belum menentukan figur untuk diusung pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 mendatang. Meski, saat ini pilkada sudah menjadi perbincangan publik dan munculnya sejumlah nama figur yang dianggap punya kapabilitas.
PDIP, misalnya. Sejauh ini, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu masih belum menentukan figur yang akan diusung pada pilkada di 2020. “Dalam waktu singkat kami akan melakukan evaluasi, karena tahapan-tahapan pemilu mulai Agustus. Kami pasti akan segera merumuskan itu,” ujar pengurus DPP PDIP, Deddy Yevri Sitorus, Minggu (26/5).
Namun mengenai figur, Deddy mengaku pihaknya terbuka. Tidak hanya dari kalangan internal partai, namun juga di luar partai sejauh figur yang akan menggunakan PDIP sebagai kendaraan politik memiliki propabilitas, integritas dan elektabilitas yang bagus. Termasuk calon petahana jika ingin menggunakan PDIP sebagai pengusung.
Hanya saja, dirinya menegaskan bahwa pihaknya pun selektif. Yakni, melihat rekam jejak. Termasuk petahana akan dilihat dalam merealisasikan janji-janji politiknya selama menjabat.
“Tapi kalau secara struktural, kami belum secara khusus membicarakan hal itu. Mungkin teman-teman di daerah lebih tahu seperti apa penilaian mereka terhadap incumbent (petahana). Kami di pusat juga punya penilaian bagaimana incumbent merealisasikan apa yang dijanjikan kepada masyarakat, tapi kan belum secara formal kami melakukan penilaian,” bebernya.
Untuk syarat, dia menyebutkan cukup sederhana. Yakni, figur yang diusung PDIP harus memiliki jiwa kepemimpinan seperti Presiden Jokowi. “Kami berharap bisa mengajukan calon yang benar-benar merakyat seperti Pak Jokowi,” ujarnya.
Disinggung peluangnya untuk maju pada pilkada nanti, Deddy memastikan tidak berminat dan tetap fokus untuk merealisasikan janji politiknya sebagai anggota DPR RI. Untuk diketahui, Deddy merupakan salah satu yang lolos ke Senayan dari dapil Kaltara.
Partai Demokrat pun sejauh ini belum memastikan figur yang bakal diusung pada pilkada nanti, meskipun nama ketua umum DPD Demokrat Kaltara, Yansen TP disebut-sebut sebagai salah satu kandidat yang tepat maju di Pilgub Kaltara.
“Ada mekanisme semua. Saya jawab apa pun saat ini, saya katakan tidak maju, saya katakan maju, semua penafsiran. Oleh sebab itu, marilah kita mengikuti proses prosedur yang benar,” ujar Yansen, Senin (20/5) lalu.
Yansen juga kurang setuju apabila memilih pemimpin hanya ditentukan melalui polling. Ia menginginkan masyarakat harus jeli memilih pemimpin yang benar-benar bermanfaat bagi daerah dan juga rakyat.
“Memilih seorang pemimpin itu tidak sederhana,” tegasnya. (mrs/fen)
