SAMARINDA. Kalpataru adalah penghargaan yang diberikan kepada perorangan atau kelompok atas jasanya dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Untuk itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah mengusulkan calon perintis dan penyelamat lingkungan ke tingkat nasional sebagai calon penerima penghargaan Kalpatrau 2019. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kaltim Bere Ali mengatakan, penghargaan tertinggi bidang lingkungan hidup di Indonesia terdiri atas Kalpataru, Adipura, dan Adiwiyata.
Ketiga jenis penghargaan tersebut diberikan setiap tahun, sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup di Indonesia, pemerintah baik pusat dan daerah menberikan apresiasi terhadap kepedulian pada lingkungan hidup, antara Kalpataru, Adipura, dan Adiwiyata. Untuk Penghargaan Kalpataru meliputi empat katagori yaitu printis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan dan pembina lingkungan.
"Untuk tahun ini, DLH telah mengusulkan kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beberapa calon perintis maupun penyelamat lingkungan hidup maupun para masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kaltim," beber Bere Ali, belum lama ini. Bere Ali menambahkan, para calon penerima penghargaan Kalpataru yang diusulkan Pemprov Kaltim ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Dinas Lingkungan Hidup barasal dari Samarinda, Bontang, Kukar, Balikpapan.
Dari hasil proses awal pengusulan, verifikasi adminisitrasi dan penjurian oleh dewan pertimbangan penghargaan Kalpataru (DPPK) lanjut Bere Ali, hanya Yayasan Bos-Foundation ( penyelamat orang utan dan beruang madu) dengan katagori sebagai penyelamat lingkungan hidup yang berolakasi di kelurahan Samboja (Kukar). "Untuk pemberian penghargaan Kalpataru akan diserahkan langsung Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar pada acara peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2019," kata Bere Ali.
Kalpataru sendiri diberikan pertama kali pada tahun 1981. Sedangkan nama Kalpataru diambil dari bahasa sanskerta Kalpataru atau Kalpawreksa yang mempunyai arti "pohon kehidupan". Penggunaannya terinspirasi oleh relief Kalpataru yang terdapat di dinding candi-candi di Indonesia seperti di candi Mendut dan Prambanan.(mar/ri/humasprovkaltim/adv/rin)