IHK Dipengaruhi Transportasi dan Komunikasi

- Selasa, 2 Juli 2019 | 21:13 WIB

TANJUNG SELOR - Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Mei lalu, dipengaruhi terhadap kenaikan indeks harga pada kelompok transportasi dan komunikasi. 

Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, mencatat, memasuki Juni 2019 dengan Kota Tarakan sebagai barometer di Provinsi Kaltara, inflasi dipengaruhi kenaikan pada kelompok bahan makanan sebesar 1,42 persen. Sementara inflasi pada Juli 2019 terjadi sebesar 0,53 persen, dengan tingkat inflasi tahun kalender sebesar 2,21 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,10 persen. 

Setelah kelompok makanan disusul kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,89 persen. Selanjutnya, kelompok sandang sebesar 0,25 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga masing-masing 0,24 persen. 

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,03 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen. "Indeks harga pada kelompok perumahan, air, listrik, bahan bakar dan gas mengalami penurunan sebesar -0,03 persen," sebut Kepala BPS Kaltara Eko Marsoro, Senin (1/7). 

Dia mengatakan, IHK merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan harga inflasi atau deflasi pada tingkat konsumen. Khususnya di daerah perkotaan dan perubahan IHK dari waktu ke waktu, menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi rumah tangga. 

"Di Indonesia, untuk tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) BPS," jelasnya. Inflasi tahun kalender sebesar 2,21 persen dan inflasi tahun ke tahun pada bulan Juni 2019 sebesar 3,10 persen. 

Ada 10 jenis barang dan jasa yang tertinggi, penyumbang utama inflasi pada Juni lalu, yakni tomat sayur (0,1693 persen). Lalu, angkutan udara (0,1288 persen), bawang merah (0,0949 persen), daging ayam ras (0,0942 persen), udang basah (0,0662 persen), bandeng bolu (0,0518 persen), kol putih atau kubis (0,0216 persen), ikan layang atau benggol (0,0188 persen), telur ayam ras (0,0135 persen) dan gula pasir (0,0129 persen).

sementara, 10 jenis barang dan jasa yang tertinggi penyumbang utama deflasi pada Juni 2019 terdapat pada bayam (-0,0467 persen), bawang putih (-0,0319 persen), cabai rawit (-0,0237 persen), kakap putih (-0,0232 persen), air kemasan (-0,0229 persen), mentimun (-0,0207 persen), kangkung (-0,0171 persen), sawi hijau (-0,0141 persen), batu split (-0,0126 persen), dan beras (-0,0126 persen). 

"Perkembangan inflasi non angkutan udara sebesar 0,40 persen. Pada tiga bulan sebelumnya, Mei 2019 mengalami inflasi sebesar 0,34 persen, pada April inflasi 0,50 persen dan Maret 2019 mengalami deflasi sebesar -0,18 persen," tutupnya. (uno/udi)

Editor: uki-Berau Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X