Temui Ratusan Supir Angkutan di Balikpapan, Ini Penjelasan dari Sales Area Manager Pertamina MOR VI..

- Rabu, 23 Maret 2022 | 21:00 WIB
Seratusan truk berjejer rapi di sepanjang Jalan Yos Sudarso, mulai dari Pelabuhan Semayang hingga Pangkalan TNI AL Balikpapan, Rabu (23/3). Supir truk Balikpapan meminta kuota solar ditambah sehingga waktu antrean di SPBU bisa dipersingkat.
Seratusan truk berjejer rapi di sepanjang Jalan Yos Sudarso, mulai dari Pelabuhan Semayang hingga Pangkalan TNI AL Balikpapan, Rabu (23/3). Supir truk Balikpapan meminta kuota solar ditambah sehingga waktu antrean di SPBU bisa dipersingkat.

 BALIKPAPAN-Sambil mengepalkan tangan ke udara, Basori memekik “hidup supir”. Di usianya yang sudah menginjak kepala enam, Basori tetap bersemangat mengikuti aksi damai ratusan supir angkutan yang berlangsung sejak tengah hari, Rabu (23/2).

Ratusan truk, termasuk milik Basori berjejer dan memenuhi Jalan Yos Sudarso, Balikpapan, mulai dari Pelabuhan Semayang hingga Pangkalan TNI AL Balikpapan. Tuntutan mereka meminta ketersediaan solar subsidi sehingga antrean solar si SPBU bisa terurai.

“Saya antre hingga dua hari untuk memperoleh seratus liter solar. Kawan-kawan yang lain ada yang sampai tiga hari,” kata supir material ini.

Panjangnya waktu yang dibutuhkan, kata Basori, membuat pendapatan supir semakin menipis. Sebagai gambaran, dalam sehari Basori, minimal lima kali menerima muatan. Namun, kini waktu mengangkut muatan harus digunakan untuk antre solar. “Kami kehilangan waktu, tenaga, juga uang karena harus bermalam untuk antre solar,” kata dia.

Selain harus menghabiskan waktu untuk antre, tak jarang truk-truk yang terparkir jadi sasaran pencuri. Pencuri, biasanya mengincar aki dan aksesoris dari truk yang tak dijaga supirnya. “Ada saja kawan-kawan yang jadi korban. Ini menambah kerugian kami,” imbuhnya.

Menurut Basori, antrean solar di SPBU ini terjadi sejak awal tahun. Ia juga tak paham kenapa antrean bisa memakan waktu hingga berhari-hari. “Hari ini kami meminta solusi,” ucapnya.

Aksi damai yang berlangsung Rabu kemarin merupakan aksi gabungan antara mahasiswa dan komunitas supir truk di Balikpapan.

Ketua TCB (Truck Community Balikpapan), Deli Wowor menyebut, tuntutan supir sederhana. Mereka berharap penambahan kuota solar di Balikpapan.  “Jadi kami tidak perlu antre berhari-hari lagi,” jelas dia.

Ia juga meminta Pertamina menambah jumlah SPBU di Balikpapan, agar antrean bisa terdistribusi dan tak menumpuk lagi. Empat SPBU yang melayani solar subsidi bagi angkutan, dinilai supir masih kurang.

Keinginan supir dan mahasiswa menggelar aksi di depan Kantor Pertamina urung terlaksana. Petugas keamanan menutup akses Pintu 1 Pertamina. Puluhan polisi, lengkap dengan tameng dan pentungan berjaga untuk menghalau masa.

Sales Area Manager Retail Kaltimut PT Pertamina MOR VI, Gusti AP kemudian menemui para supir-supir di depan Pintu 1 Pertamina, Jalan Yos Sudarso. Kepada massa, Gusti menjelaskan bahwa penambahan kuota BBM termasuk JBT (jenis BBM tertentu) yakni solar, merupakan wewenang BPH Migas. Pertamina, kata dia, diberikan tugas menyalurkan.

Gusti juga menyebutkan, Pertamina saat ini tengah membangun satu SPBU tambahan di Kilometer 13, Jalan Pulau Balang, Balikpapan Utrara. Dia menargetkan dalam sebulan ke depan SPBU dapat beroperasi.

Pertamina MOR sudah meminta kepada SPBU untuk buka hingga malam hari, sehingga waktu antre solar bisa berkurang.

Sejauh ini, di Balikpapan penjualan solar JBT difokuskan di empat titik, yakni SPBU Kebun Sayur, Gunung Malang, Kilometer 9 dan Kilometer 15. Ini, lanjut Gusti, agar antrean tak terkonsentrasi di pusat kota, sehingga memperparah kemacetan di Balikpapan.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X