Hetifah Berharap PAUD Masuk Program Wajib Belajar

- Kamis, 27 Juli 2023 | 21:12 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian (tengah) bersama para pembicara Workshop Pendidikan Transisi PAUD menuju SD yang Menyenangkan, Kamis (27/7) di Balikpapan.
 (Foto : Erik Alfian/Prokal.co)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian (tengah) bersama para pembicara Workshop Pendidikan Transisi PAUD menuju SD yang Menyenangkan, Kamis (27/7) di Balikpapan. (Foto : Erik Alfian/Prokal.co)

 

BALIKPAPAN-Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian berharap pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat masuk program wajib belajar pada masa yang akan datang. Hal itu disampaikan anggota DPR RI asal Kaltim ini di sela Workshop Pendidikan Transisi PAUD menuju SD yang Menyenangkan, Kamis (27/7) di Balikpapan.

"Kalau kami berharap wajiib belajar itu ditambah, tapi ke bawah ya (PAUD). Jadi bukan ke atas," kata politikus Partai Golkar ini.

Keinginan Hetifah ini cukup beralasan, dia menilai, keberadaan PAUD pada masa kini dan yang akan datang bakal banyak diperlukan. Khususnya sebelum anak masuk ke jenjang sekolah dasar. "Di sejumlah negara maju, pendidikan itu bahkan fokus utamanya sejak usia dini," kata dia.

Namun diakui Hetifah, upaya memasukan PAUD ke dalam program wajib belajar bukan persoalan mudah, layaknya membalikan telapak tangan. Perlu persiapan yang matang sebelum kebijakan ini benar-benar dapat diimplementasikan di lapangan.

Selain dari sisi regulasi, pemerintah, kata Hetifah juga mesti menyiapkan fasilitas yang memadai, pengajar yang kompeten hingga kesejahteraan pengajar. "Jadi menambah satu tahun ini konsekuensinya ke mana-mana, makanya perlu persiapan yang matang," kata alumnus ITB ini.

Keberadaan PAUD, di sisi lain, kata Hetifah juga diharapkan melengkapi peran orang tua dalam proses pendidikan anak. Oleh sebab itu, proses belajar di level PAUD diharapkan berjalan dengan semenyenangkan mungkin. "Sesuai dengan konsep merdeka belajar, kalau di PAUD namanya merdeka bermain," ucap dia.

Hetifah menilai, dengan suasana menyenangkan dan bebas, tumbuh kembang anak bisa lebih optimal, khususnya soal kreatifitas. Sebab, pada masa depan, kreatifitas menjadi salah satu hal yang sangat diperlukan, termasuk sikap kritis anak.

"Paradigma pendidikan memang sedang berusaha diubah, tidak seperti dulu yang digeber dan dipaksa. Tapi bagaimana membangun suasana pendidikan yang menyenangkan," tuntas dia. (hul)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X