BANJARMASIN - Jajaran POM TNI-Propam Polri menggelar rapat koordinasi teknis (Rakornis) tahun 2019. Salah satu tujuan kegiatan itu adalah menjamin netralitas anggota baik TNI maupun Polri selama Pemilu 2019.
“Iya salah satu tujuan dari rakernis menjamin netralitas, sesuai tema yang diangkat, mewujudkan POM TNI-Propam Polri yang profesional guna menjamin netralitas dan sinergitas TNI-Polri dalam rangka menyukseskan Pemilu 2019,” ungkap Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Mochamad Rifai, kemarin (5/4).
Tema ini selaras dengan kondisi aktual dan tantangan tugas TNI-Polri guna menjamin terselenggaranya Pemilu 2019 yang aman dan damai.
Tahapan Pemilu 2019 sudah memasuki masa kampanye rapat umum. Tentu saja berimplikasi pada meningkatnya intensitas dinamika politik di tengah masyarakat. Perlu diwaspadai, semakin banyaknya kampanye negatif, black campaign, money politic, hate spech dan hoax beredar. Semua itu bisa menyebabkan gangguan kamtibmas.
Menyikapinya, perlu konsolidasi antara kedua institusi tersebut. Gunanya untuk menyamakan persepsi serta langkah yang akan dilakukan.
“Konsolidasi ini untuk menyamakan persepsi dan langkah tindak bagi setiap anggota TNI dan Polri dalam menjaga komitmen dan meningkatkan soliditas, netralitas serta sinergitas dalam pelaksanaan tugas di lapangan,” jelasnya.
Paradigma yang muncul di masyarakat saat ini, terang Rifai, institusi ini sering dikaitkan dengan budaya KKN, pungli, arogansi dan penyalahgunaan wewenang. Pelanggaran disiplin dan kode etik yang dilakukan oleh oknum anggota yang sering diberitakan di media menjadi viral dan menjadi sorotan publik. Pastinya ini menurunkan kredibilitas dan citra TNI dan Polri di mata masyarakat. Sehingga mengurangi kepercayaan terhadap TNI-polri.
“Rakornis ini tindak lanjut perintah panglima TNI dan Kapolri sebagaimana yang telah dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2019 di Mabes TNI Cilangkap Jakarta,” ujarnya. (gmp/ema)
