Tujuh Warga Mugirejo Terjangkit DBD

- Jumat, 5 Januari 2024 | 14:37 WIB
PENGASAPAN. Relawan melakukan fogging atau pengasapan menyusul beberapa warga Jalan Mugirejo, RT 12, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang terjangkit demam berdarah. (kis)
PENGASAPAN. Relawan melakukan fogging atau pengasapan menyusul beberapa warga Jalan Mugirejo, RT 12, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang terjangkit demam berdarah. (kis)

MUGIREJO. Kepulan asap putih yang menyelimuti permukiman warga di Jalan Mugirejo, RT 12, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, bukanlah asap dari kebakaran. Tim relawan dari Taruna Samarinda tengah melakukan fogging atau pengasapan pada Kamis (4/1) pagi.

Relawan turun tangan setelah warga meminta bantuan menyusul penyebaran demam berdarah di permukiman padat tersebut.
Berbekal dua mesin fogging, relawan menyisir sudut rumah hingga kolong dan parit. Hal ini dilakukan agar wabah DBD tidak terus menyebar dan nyamuk Aides Aegypti bisa mati. "Kami turunkan dua alat dan delapan personel untuk melakukan pengasapan di permukiman padat ini," kata Edi Riyanto, Relawan RTS.

Relawan RTS dengan membawa tiga personel melakukan penyemprotan di titik-titik yang rawan nyamuk bersembunyi di sekeliling pemukiman warga RT 12. Edi mengatakan, cairan yang digunakan untuk penyemprotan adalah obat nyamuk cair dicampur dengan BBM jenis solar.

“Tujuannya nyamuk-nyamuk penyebab DBD dapat dimusnahkan agar warga tidak terjangkit DBD lagi,” ungkapnya.
Tokoh masyarakat RT 12, Sukatman mengatakan, di kawasan di RT 12 Mugirejo ditemukan 7 kasus penderita DBD dan sempat dilarikan ke rumah sakit. “Sudah ada yang dipulangkan usai mendapat perawatan medis. Ada yang masih dirawat dan tadi malam serta sore ini ada dua orang diantar ke RSUD I.A Moeis dalam kondisi drop dan tidak sadarkan diri,” terang Sukatman.

Sukatman menambahkan, satu orang yang dibawa ke rumah sakit malam hari saat ini kondisinya sudah mulai sadar dan tinggal tahap pemulihan. Setelah berkoordinasi dengan Ketua RT 12 yang saat ini berada di luar kota, sang ketua RT menyarankan untuk dilakukan fogging yang dibiayai warga dengan iuran. “Kami mendatangkan relawan perlu biaya pembelian obat pembasmi nyamuk dan BBM alat fogging. Biaya itu yang bersumber iuran warga,” terang Sukatman.

Sukatman mengaku antusias warga dengan iuran tersebut cukup tinggi, hingga segera dilakukan fogging. “Dengan adanya fogging ini, bisa membasmi nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD khususnya di kawasan RT 12 dan umumnya untuk lingkungan masyarakat Mugirejo,” tuturnya. (kis/nha)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Stadion Batakan Segera Dilengkapi Lapangan Latihan

Selasa, 23 April 2024 | 13:22 WIB

BPKAD Proses Hibah Lahan Perum Bumi Sempaja

Selasa, 23 April 2024 | 10:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Selasa, 23 April 2024 | 08:30 WIB

Lima SPBU di Kutai Barat Wajibkan QR Barcode

Senin, 22 April 2024 | 20:00 WIB

SIC Bersedia Biayai Waterfront City

Senin, 22 April 2024 | 16:00 WIB

Pemilik Rumah dan Ruko di Paser Diimbau Punya Apar

Senin, 22 April 2024 | 12:30 WIB

Panitia Seleksi Penerimaan Polri Disumpah

Senin, 22 April 2024 | 10:45 WIB

Infrastruktur Prioritas di Sambera Baru

Senin, 22 April 2024 | 08:41 WIB
X