Pertanian di Kalteng Masih Sedikit Gunakan Teknologi Informasi

- Senin, 10 Juni 2019 | 09:49 WIB

PALANGKA RAYA – Pengembangan sektor pertanian di Kalimantan Tengah ini tidak hanya dilihat dari penambahan luas tanam dan pengembangan produk pertanian. Namun, sumber daya manusia (SDM) petani juga berpengaruh terhadap pengembangan sektor tersebut.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran mengatakan, di zaman serba digital sekarang, sebagian besar petani di Jawa sudah mengandalkan teknologi informasi dalam mengembangkan pertaniannya. Sementara di Kalteng, masih sedikit yang menggunakan teknologi informasi tersebut untuk keperluan pertanian.

”Kalau di Jawa, petani menggunakan komputer, teknologi informasi sudah biasa. Kalau di Kalteng masih sangat sedikit dan bahkan mungkin belum ada. Ini yang ingin pemerintah tuntut ke depan agar SDM petani bisa meningkat,” katanya kemarin.

Ke depan, dengan peran teknikal ahli pertanian diharapkan SDM para petani di provinsi ini mampu meningkatkan dan berdampak terhadap percepatan pertumbuhan di sektor tersebut. Hal ini harus dilakukan mengingat ada banyak program-program pertanian yang akan dilaksanakan pemerintah, khususnya untuk merealisasikan swasembada pangan.

”Sekarang sudah serba canggih, tinggal dimanfaatkan saja. Karena kemajuan teknologi sekarang ini tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk keperluan pribadi, tapi untuk keperluan yang lebih luas,” kata Sugianto.

Gubernur menyebutkan, sejumlah komoditas yang menjadi perhatian utama untuk dikembangkan. Di antaranya padi, jagung, kedelai, bawang merah dan cabai, termasuk peternakan sapi indukan wajib bunting. Selain untuk mencukupi kebutuhan daerah, pengembangan komoditas ini untuk mengurangi ketergantungan Kalteng dengan provinsi lain.

Langkah ini, ucapnya, sebagai salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat program swasembada pangan sekaligus meningkatkan produksi pertanian di provinsi. Program tersebut, sekaligus menopang sektor pertanian Kalteng.

”Kita harus berubah mindset, sekarang kalau bicara persaingan tidak lepas dari SDM. Jika ingin petani tidak kalah dengan petani dari luar, tentu mereka harus mendapat perhatian,” ucapnya.

Orang nomor satu di Pemprov Kalteng ini menegaskan, kebijakan ini tidak bisa begitu saja berhasil tanpa dukungan semua pihak. Maka dari itu, komitmen dari pemerintah kabupaten dan kota sangat dituntut agar pelaksanaan program pemerintah bisa sesuai rencana.

”Semuanya harus digerakan supaya apa yang diinginkan pemerintah bisa tercapai. Ini semua perlu ditingkatkan, apalagi jika dikatikan dengan pemindahan ibu kota. Tentu semua harus siap dari semua sisi,” pungkasnya. (sho/ign)

 

Editor: sastro-Sastro Radar Sampit

Tags

Rekomendasi

Terkini

DPRD: Realisasi APBD Kotim tahun 2023 Lepas Target

Kamis, 28 Maret 2024 | 17:40 WIB
X